Livestockreview.com, Tokoh. Pemilik Gerai Rumah Makan Ayam Lepaas Suparno ketika merintis berbagai usaha acap kena tipu. Ketika ingin menjajal bisnis mebel misalnya, dia kena tipu hingga Rp 1,3 miliar. Alhasil, Suparno mengingat, selama tahun 2007 dia menjadi korban penipuan hingga total senilai Rp 3 miliar.
Belum cukup, pada tahun 2008, Suparno mengalami kecelakaan yang cukup serius. “Kompletlah apa yang saya rasakan, tertipu, kecelakaan, dan tahun 2008 rumah makan dengan sistem waralaba yang saya ikuti itu pun putus kontrak,” kenangnya.
Suparno bingung bukan kepalang. Dia sudah memiliki pelanggan tetapi dia tidak bisa memasak ayam bakar seperti yang ia jual selama ini. “Kalau waralaba kan tidak pusing dengan resep. Nah, ketika kontrak kerja sama dengan waralaba itu habis, bingunglah saya karena tidak tahu resep sama sekali,” ujar dia sambil tertawa lepaaaas.
Tapi, Suparno tidak putus asa. Dia memutuskan untuk tetap berjualan ayam goreng dengan bumbu yang masih uji coba. “Kami minta maaf ke pelanggan karena rasa ayam goreng kami belum konsisten,” ujarnya. Pada 10 November 2009, Suparno menggunakan nama Ayam Lepaas sebagai bendera usahanya. Bumbu sederhana racikan Suparno, ternyata, memikat lidah banyak pengunjung.
Konsep bisnis Ayam Lepaas yang sederhana, dari sisi menu dan penyajian, justru membuat usaha ini berkembang dengan cepat. “Orang makan itu butuh enak, cepat penyajiannya, dan harga cocok di kantong,” kata ayah dari lima anak ini tentang kunci sukses Ayam Lepaas. (HABIS)
follow our twitter: @livestockreview
sumber: k0nt4n | editor:sugiyono