Livestockreview.com, Produk Olahan. Di pasar, acap ditemui penjual daging yang melakukan tindak tidak baik, yakni penjualan bangkai ayam, atau daging berformalin. Untuk menghindari daging haram seperti itu, kenali dulu ciri-cirinya.
Untuk daging bangkai, cirinya yakni pada kulit ada bercak-bercak merah dan berdarah pada bagian kepala dan leher, bagian dalam karkas berwarna kemerahan, dan berbau anyir. Selain itu, otot paha dan dada agak lembek, serabut otot berwarna agak kemerah-merahan, pembuluh darah di leher penuh dengan darah, bekas tempat pemotongan di leher rata, serta makin lama bercak warna merah berubah menjadi kebiruan.
Ciri-ciri karkas daging ayam yang diawetkan dengan formalin kulit agak peret/ kesat, lalat tidak suka hinggap pada karkas, bau formalin kadang-kadang dapat tercium dan kadang tidak tercium, penjualan biasanya dijajakan tanpa menggunakan pendingin. Adapun ciri-ciri karkas daging ayam yang disuntik dengan air/ udara postur kekar dan tegang, jika dipotong keluar air, jika digoreng seperti ’’menggoreng’’ air. Penjualan daging sapi gelonggongan dengan ciri-ciri daging tidak digantung/ dilayukan, jika dipotong keluar air, postur kekar dan tegang, warna lebih pucat, bau anyir. Sedangkan ciri-ciri ikan yang diberi formalin sebagai bahan pengawet yaitu ikan basah berwarna putih bersih, kenyal, insang berwarna merah tua, tidak mudah busuk.
Pengawasan daging ASUH bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau petugas dinas yang berwenang melainkan juga perlu partisipasi masyarakat, untuk mau melakukan pengawasan dan pelaporan jika menemukan adanya penyimpangan.
Masyarakat perlu waspada bila menemukan penjualan daging yang murah, bertekstur lunak, basah dan jika daging digantung masih meneteskan air, mudah mengalami kerusakan dan jika daging diolah mengalami penyusutan.
Adaptasi: Asto Kuntoro MSi, Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Semarang (sm) | editor: ria laksmi
follow our twitter: @livestockreviews